Cara Membentuk Keluarga Bahagia dengan Sederhana – Keluarga merupakan bentuk relasi partisipasi dan partnership. Sebuah partnership yang berdiri atas landasan kesamaan cita-cita, tujuan, perasaan dan intuisi sekaligus kolaborasi serta solidaritas di berbagai situasi. Salah satunya adalah dalam memecahkan berbagai macam persoalan. Karena pada setiap masalah yang muncul di kehidupan berkeluarga, terutama pasangan suami istri baru, maka masalah tersebut dilihat sebagai kecemasan kolektif. Sehingga cara membentuk keluarga bahagia akan lebih baik dimulai dari toleransi untuk menangani masalah.
Paradigma yang demikian memicu para suami berusaha bekerja keras dalam memberikan kehidupan yang lebih mulia bagi keluarganya. Meskipun demikian sang istri juga akan senantiasa menjalankan berbagai urusan rumah tangga yang disesuaikan prosedur kesepakatan bersama. Upaya semacam ini merupakan solusi memecahkan masalah bersama yang membuat suami istri tidak perlu lagi saling menyembunyikan masalahnya. Karena bisa jadi semua permasalahan yang muncul memiliki dampak yang positif untuk semakin meneguhkan ikatan antara suami dan istri.
Baca juga : Menerapkan Pola Hidup Sehat Dengan Kesederhanaan
Sungguh akan sangat tidak logis ketika setiap pihak mengharapkan perlakukan yang ideal permanen dari pasangan tercinta dalam hubungan rumah tangga. Karena manusia pada dasarnya terkadang di dalam hidupnya melakukan sebuah kesalahan. Bahkan semua anggota keluarga terkadang khilaf dan lupa sehingga seringkali mengulangi kekeliruan dan kesalahan tanpa disadarinya. Jika setiap anggota keluarga berkeinginan untuk menghakimi, menghukum maupun membalas dendam atas kesalahan yang dilakukan oleh anggota keluarga lainnya, artinya dia sudah merusak fondasi keharmonisan di dalam sebuah keluarga. Karena tips meraih keluarga bahagia bukan hanya cukup menjadi wacana.
Tidak ada satu orang pun yang berbesar hati terus menerus dicela ketika melakukan suatu kesalahan. Dimana sebenarnya kesalahan merupakan hal yang wajar terjadi dan hanya membutuhkan pengarah, pelurusan dan juga petunjuk yang dibarengi sikap penyesalan sekaligus keinginan berubah menjadi sosok yang lebih baik bagi keluarga. Cara membentuk keluarga bahagia dengan sikap toleransi yang semacam ini tentu saja akan jauh lebih berhasil dibandingkan harus kembali mengungkit kesalahan yang pernah dilakukan oleh suami, istri maupun anak-anak dalam berbagai kesempatan.
Tidak ada satu orang pun yang tidak merindukan suatu kebahagiaan dan juga ketenteraman hidup di dalam mengarungi bahtera rumah tangga. Demikian juga sebaliknya, tidak ada satu pun orang yang tidak akan merasa sengsara jika tidak ada kebahagiaan dan ketenteraman di dalam keluarganya. Hal ini dikarenakan dalam keluarga sudah terjalin hubungan terdekat, bahkan paling sering dan juga bisa dikatakan terus menerus. Akan tetapi bagaimana cara membentuk keluarga bahagia?
Selama menempuh hidup dalam keluarga, sadarilah jika jalan yang akan Anda lalui tidak selalu jalan yang bertabur dengan bunga-bunga kebahagiaan. Namun juga dalam hidup berkeluarga justru cukup banyak semak belukar yang dipenuhi dengan duri dan onak. Mau tidak mau Anda dan pasangan juga anggota keluarga lainnya harus mampu melalui jalan semacam ini. Meskipun terkadang dalam hati Anda merasa sesak dan tidak sanggup untuk bertahan.
Bukan hanya itu saja, karena tips meraih keluarga bahagia juga harus dilakukan dengan menghadapi satu masalah secara bersama. Pada saat biduk rumah tangga Anda mengalami masalah, sangat tidak dibenarkan untuk saling berlepas tangan. Namun tindakan yang dilakukan harus sebaliknya antara lain dengan semakin berpegangan tangan satu sama lain untuk bersama-sama menyelesaikan setiap masalah yang datang tersebut. Baik ringan ataupun berat, sebuah masalah akan terasa lebih mudah terselesaikan jika ada kebersamaan dibarengi komunikasi yang baik.
Ketika dalam membina rumah tangga ternyata Anda belum juga dikaruniai anak, cara membentuk keluarga bahagia dapat Anda lakukan dengan mencintai pasangan dengan sepenuh hati sekaligus juga senantiasa berusaha diiringi dengan doa. Namun saat sudah memiliki anak, jangan sekalipun Anda membagi cinta kepada anak dan pasangan dengan beberapa bagian saja, tetapi Anda haruslah mencintai pasangan dan anak-anak sepenuh hati tanpa adanya pengecualian. Karena bagaimanapun baik pasangan maupun anak-anak membutuhkan kasih sayang yang sama dalam sebuah keluarga. Di dalam hal ini jangan sampai Anda membuat pasangan kehilangan kasih sayang setelah hadirnya anak di dalam keluarga. Karena tidak jarang hal seperti ini memicu kecemburuan tersendiri bagi pasangan.